CERITA SELINGKUH BERMAIN DENGAN PEMBANTUKU YANG MASIH PERAWAN SAAT ISTRIKU KERJA

CERITA SEX BERMAIN DENGAN PEMBANTUKU YANG MASIH PERAWAN SAAT ISTRIKU KERJA

 

CERITA SEX DENAGN PEMBANTU PERAWAN

 

Seperti biasa aku perhatikan istriku yang sedang bersiap untuk berangkat ke kerja dan sementara aku sedang berbaring bermalasan. Istriku memang harus berangkat pagi, tidak seperti pekerjaanku yang tidak mengharuskan berangkat pagi. Tidak lama kemudian aku perhatikan dia pamitan, dan perlahan meninggalkan rumah. Sementara aku bersiap kembali untuk tidur, kembali kudengar suara orang mendekat ke arah pintu kamar. Tetapi langsung aku teringat pasti pembantu rumah tangga kami, Namanya Lida, yang memang mendapat perintah dari istriku untuk bersih-bersih rumah sepagi mungkin, sebelum mengerjakan yang lain.

Lida ini masih berumur 18 tahun, dengan tinggi badan yang termasuk pendek namun bentuk tubuhnya sintal. Aku hanya perhatikan hal tersebut selama ini, dan tidak pernah berfikir macam-macam sebelumnya. Tidak berapa lama dari suara langkah yang kudengar tadi, Lida pun mulai tampak di pintu masuk, setelah mengetuk dan meminta izin sebentar, ia pun masuk sambil membawa sapu tanpa menunggu izin dariku. Baru pagi ini aku perhatikan pembantuku ini, not bad at all.

Karena aku selalu tidur hanya dengan celana dalam, maka aku pikir akan ganggu dia. Dengan masih pura-pura tidur, aku menggeliat ke samping hingga selimutku pun tersingkap. Sehingga bagian bawahku sudah tidak tertutup apapun, sementara karena bangun tidur dan belum sempat ke WC, kemaluanku sudah mengeras dari tadi. Dengan sedikit mengintip, Lida berkali-kali melirik kearah celana dalamku, yang didalamnya terdapat ‘Mr. Penny’ku yang sudah membesar dan mengeras. Namun aku perhatikan dia masih terus mengerjakan pekerjaannya sambil tidak menunjukkan perasaannya.
Setelah itu dia selesai dengan pekerjaannya dan keluar dari kamar tidur. Akupun bangun ke kamar mandi untuk buang air kecil. Seperti biasa aku lepas celana dalamku dan kupakai handuk lalu keluar mencari sesuatu untuk minum. Kulihat Lida masih meneruskan pekerjaannya di ruang lain, aku rebahkan diriku di sofa depan TV ruang keluarga kami. Sejenak terlintas untuk membuat Lida lebih dalam menguasai pelajarannya. Lalu aku berfikir, kira-kira topik apa yang akan aku pakai, karena selama ini aku jarang sekali bicara dengan dia.

Sambil aku perhatikan Lida yang sedang sibuk, aku mengingat-ingat yang pernah istriku katakan soal dia. Akhirnya aku ingat bahwa dia memiliki masalah bau badan. Dengan tersenyum gembira aku panggil dia dan kuminta untuk berhenti melakukan aktivitasnya sebentar. Ldia pun mendekat dan mengambil posisi duduk di bawah. Duduknya sangat sopan, jadi tidak satupun celah untuk melihat perangkatnya. Aku mulai saja pembicaraanku dengannya, dengan menanyakan apakah benar dia mempunyai masalah BB. Dengan alasan tamu dan relasiku akan banyak yang datang aku memintannya untuk lebih perhatian dengan masalahnya.

Dia hanya mengiyakan permintaanku, dan mulai berani mengatakan satu dua hal. Semakin baik pikirku. Masih dengan topik yang sama, akupun mengajaknya ngobrol , dan mendapat respon yang baik. Sementara dudukku dengan sengaja aku buat seolah tanpa sengaja, sehingga ‘Mr. Penny’ku yang hanya tertutup handuk akan terlihat sepenuhnya oleh Lida. Aku perhatikan matanya berkali-kali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku, yang secara tidak sengaja mulai bangun. Lalu aku tanyakan apa boleh mencium BB-nya, sebuah pertanyaan yang cukup mengagetkannya, selain karena pertanyaan itu cukup berani, juga karena matanya yang sedang melirik ke anu ku. Untuk menutupi rasa malunya, diapun hanya mengangguk membolehkan.

Aku minta dia untuk mendekatiku, dan dari jarak sekian centimeter, aku mencoba mencium BBnya. Akalku mulai berjalan, aku katakan tidak begitu jelas, maka dengan alasan pasti sumbernya dari ketiaknya, maka aku minta dia untuk menunjukkan ketiaknya. Sejenak dia terdiam, mungkin dipikirnya, apakah ini harus atau tidak. Aku kembali menyadarkannya dengan memintanya kembali memperlihatkan ketiaknya. Melihat tatapannya aku mengerti bahwa dia tidak tahu apa yang harus dikerjakannya untuk memenuhi permintaanku. Maka aku dengan cepat menuntunnya agar dia tidak bingung akan apa yang harus dilakukan. Dan aku katakan, naikkan saja baju kaosnya sehingga aku dapat memeriksa ketiaknya, dan aku katakan jangan malu, toh tidak ada siapapun di rumah.

Perlahan diangkatnya baju kaosnya dan akupun bersorak gembira. Perlahan kulit putih mulusnya mulai terlihat, dan lalu dadanya yang cukup besar tertutup BH sempit pun mulai terlihat. ‘Mr. Penny’ku langsung membesar dan mengeras penuh. Setelah ketiaknya terlihat, akupun memberi perhatian, kudekatkan hidungku terlihat bulu ketiaknya cukup lebat. Setelah dekat aku hirup udara sekitar ketiak, baunya sangat merangsang, dan akupun semakin mendekatkan hidungku sehingga menyentuh bulu ketiaknya. Sedikit kaget, dia menjauh dan menurunkan bajunya. Lalu aku katakan bahwa dia harus memotong bulu ketiaknya jika ingin BBnya hilang. Dia mengangguk dan berjanji akan mencukurnya. Sejenak aku perhatikan wajahnya yang tampak beda, merah padam. Aku heran kenapa, setelah aku perhatikan, matanya sesekali melirik ke arah ‘Mr. Penny’ku. Ya ampun, handukku tersingkap dan ‘Mr. Penny’ku yang membesar dan memanjang, terpampang jelas di depan matanya. Pasti tersingkap sewaktu dia kaget tadi.

Lalu kuminta Lida kembali mendekat, dan aku katakan bahwa ini wajar terjadi, karena aku sedang berdekatan dengan perempuan, apalagi sedang melihat yang berada di dalam bajunya. Dengan malu dia tertunduk. Lalu aku lanjutkan, entah pikiran dari mana, tiba-tiba aku memuji badannya, aku katakan bahwa badannya bagus dan putih. Aku juga mengatakan bahwa bibirnya bagus. Entah keberanian dari mana juga aku berani mengatakannya, aku bangun sambil memegang tangannya, dan memintanya berdiri berhadapan. Sejenak kami berpandangan, dan aku mulai mendekatkan bibirku pada bibirnya. Kami berciuman cukup lama dan sangat merangsang. Aku perhatikan dia begitu bernafsu, mungkin sudah sejak tadi pagi dia terangsang.

Tanganku yang sudah sejak tadi berada di dadanya, kuarahkan menuju tangannya, dan menariknya menuju sofa. Langsung saja  kutidurkan Lida dan menindihnya dari pinggul ke bawah, sementara tanganku berusaha membuka bajunya. Beberapa saat nampaknya kesadaran Lida bangkit dan melakukan perlawanan, sehingga kuhentikan sambil membuka bajunya, dan aku kembali mencium bibirnya hingga lama sekali. Begitu Lida sudah kembali mendesah, perlahan tangan yang sejak tadi kugunakan untuk meremas dadanya, kuarahkan ke belakang untuk membuka kaitan BHnya. Hingga terpampanglah buah dadanya yang berukuran cukup besar dengan puting besar coklat muda.

Tanpa bicara apa-apa kangsung saja ku hisap pentil buah dadanya itu, Srrrpphhhh...suara dari mulutku saat menghisap buah dadanya, dari kanan berpindah kekiri untuk menghisapnya , Terlihat Lida sudah mendesah pelan , Ahhhhhhhh...Ssshhhh.. dan saat itu juga nafsu ku semakin bertambah , Menghisap buah dadanya sebelah kanan dan tangan kiri ku tidak mau diam langsung meremas buah dadanya yang sebelah kiri setelah puas memainkan buah dadanya kini bibirku menuju kebibirnya dan tangan kananku menuju kebawah untuk nebgelus Vaginanya , Lida desah tidak karuan dan sedikit lasak kepalanya yang melengak lengok ke kiri dan kanan.

CERITA SEX DENGAN PEMBANTU YANG MASIH PERAWAN

Sesudah puas langsung saja aku ambil kepala Lida dan dekati Mr Penny ku ke mulutnya tanpa di perintah Lida langsung membuka mulutnya dan langsung saja kumasukkan Mr Penny ku kedalam mulutnya, uuuhhhhh nikmat yang kurasakan sambil kupegang kepala Lida dan membantunya untuk menggulum Mr Penny ku Rasanya ingin kupercepat, Dan hasratku juga ingin merasakannya jadi langsung saja aku tuntun kepalanya dan membantunya untuk menggulum secara cepat keluar masuk Ahhhh... Ahhhhh Aku mendesah.

Sesudah bosan dengan kuluman Lida langsung saja aku berbaring ke tempat tidur sambil menarik Lida , Aku menyuruh Lida untuk naik keatas tubuhku dengan perasaan yang sedikit heran Lida langsung saja aku Pandu dia untuk naik ke atas tubuhku dan langsung aku tancapkan Mr Pennyku kedalam Vaginanya , Susah masuknya karna masih perawan sampai sampai Lida Menjeritt Ahhhh AUuu Saaa..kiittt. Sambil tangannya menahan tubuhku, Aku tidak peduli dengan perkataannya pelan pelan aku masukin baru masuk kepala Mr Penny ku Lida sudah menjerit kesakitan , Perlahan aku ingin memasukkan semua batang Mr Penny kedalam jadi harus membutuhkan waktu.

Pelan pelan aku sorong masuk dan mulai masuk pelan pelan Lida pun menjerit Kesakitan akan tetapi aku tidak peduli sama sekali Ada selang 10 menit untuk memasukkannya sudah kandas pelan pelan aku goyang keluar masuk Lida masih saja Menjerit kesakitan dengan badannya menindih badanku selang lama memainkan Vaginanya denagn Mr Penny ku aku merasakan ada yang basah keluar dari Vagina Lida ternyata darah perawannya yang sudah aku pecahkan mengalir keluar Lumayan banyak tapi aku tidak memperdulikannya aku tetap keluar masukkan Mr Penny ku hingga aku merasakan ada yang mau kelaur dari Mr Penny ku , Langsung aku cabut saja dan aku semprotkan ke wajah Lida seusai Habis menyemprot aku menyuruh Lida untuk membersihkannya dengan mulutnya langsung saja aku menarik kepalanya dan Ahhhhh Nikmatnya sekian lamanya pembantu yang tidak pernah aku perlakukan hal yang tidak boleh dilakukan akhirnya aku bisa melakukannya saat istriku sudah pergi berangkat kerja pagi-pagi.

Promo Situs Pilihan.

Posting Komentar

0 Komentar

close
NONTON MOVIE